Ekspor Ubi Jalar Meningkat Salah Satu Harapan Perekonomian Indonesia?
Selasa, 17 Desember 2019 17:46 WIBArtikel ini merupakan opini penulis tentang kondisi perekonomian Indonesia saat ini dan solusi yang ditawarkan oleh penulis.
Ubi jalar atau dalam bahasa Inggris disebut sweet potato adalah jenis tanaman umbi-umbian yang akarnya membentuk umbi dengan kadar karbohidrat yang tinggi. Oleh karena itu, ubi jalar juga dijadikan sebagai makanan pokok dibeberapa negara. Di Indonesia, tanaman yang kaya akan karbohidrat ini sering dijadikan sebagai pengganti nasi. Ubi jalar merupakan salah satu komoditas pangan di Indonesia yang memiliki banyak peminat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kemudahan dalam memperoleh komoditas tanaman pangan satu ini membuat banyak orang menyukainya.
Ubi jalar memiliki banyak manfaat, antara lain tanaman pangan ini kaya akan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas, penyebab utama pada sel yang berasosiasi dengan terjadinya penuaan dan penyakit degeneratif. Selain itu, ubi jalar juga dapat mencegah pertumbuhan sel kanker yang mematikan, meningkatkan kesehatan mata karena ubi jalar memiliki kandungan vitamin A yang tidak kalah tinggi dengan wortel, serta masih banyak lagi manfaat lain yang dimiliki oleh salah satu tanaman pangan ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produktivitas tanaman ubi jalar selama beberapa tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan. Tercatat, produktivitas ubi jalar Indonesia berdasarkan data BPS pada tahun 2015 adalah 160,53 kuintal per hektar, dimana angka tersebut di atas rata-rata produktivitas dunia. Hal ini menunjukkan bahwa ubi jalar merupakan salah satu tanaman pangan potensial yang dapat dikembangkan mengingat banyaknya peminat ubi jalar.
Menurut Direktur Jendral Tanaman Pangan, berdasarkan data FAO, Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara produsen ubi jalar. Produksi ubi jalar di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan rata-rata 6.01 persen. Berdasarkan data yang ada, kacang hijau, kedelai, talas, dan ubi jalar merupakan komoditas dengan volume ekspor paling tinggi.
Dari 10 komoditas tanaman pangan segar yang diekspor Indonesia ke-29 negara, ubi jalar menjadi komoditas terfavorit. Hal ini menjadikan ubi jalar sebagai salah satu tanaman pangan yang menjadi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar bagi Indonesia saat ini. Pada periode semester I tahun 2019 ini, volume ekspor ubi jalar sebesar 4.856,44 ton dengan nilai ekspor US$ 3.851.000,33 atau setara dengan Rp 54,8 miliar (kurs Rp 14.250). Angka ini dapat ditingkatkan lagi mengingat potensi pertanian Indonesia yang besar serta tanaman ubi jalar yang tumbuh dengan suburnya di Indonesia.
Dalam rangka peningkatan peran tanaman pangan, khususnya dalam hal ini ubi jalar, dapat dilakukan berbagai upaya baik oleh pemerintah maupun petani itu sendiri. Pemerintah berperan penting sebagai fasilitator bagi petani dalam mengembangkan produk tanaman pangan yang dihasilkan, misalnya melalui intensifikasi pertanian maupun penguatan infrastruktur pertanian Indonesia sebagai bentuk usaha meningkatkan produksi tanaman pangan dalam hal ini tanaman ubi jalar. Tujuannya adalah untuk mempercepat peningkatan produksi dan kuantitas ekspor tanaman ubi jalar yang akan berdampak pada peningkatan PDB Indonesia dari sektor tanaman pangan.
Selain upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah, juga dapat dilakukan beberapa upaya oleh petani itu sendiri. Misalnya, dengan meningkatkan kualitas penggunaan benih dan pupuk yang digunakan, sistem irigasi yang lebih baik agar produk yang dihasilkan lebih berkualitas dengan kuantitas yang lebih banyak juga, sehingga nilai ekspornya sendiri secara otomatis akan bertambah. Dengan demikian, ubi jalar dapat dijadikan alternatif untuk mendorong ketahanan pangan Indonesia yang semakin kuat.
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan di atas, dapat dikatakan bahwa ubi jalar dapat dijadikan sebagai salah satu komoditas tanaman pangan yang dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2019. Produktivitas Ubi Jalar Menurut Provinsi (kuintal/ha), 1993-2015. https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/09/09%2000:00:00/884/produktivitas-ubi-jalar-menurut-provinsi-kuintal-ha-1993-2015.html (Online) diakses pada 4 November 2019
Dickson. 2016. Kandungan Gizi Ubi Jalar dan Manfaat Ubi Jalar bagi Kesehatan. https://ilmupengetahuanumum.com/kandungan-gizi-ubi-jalar-manfaat-ubi-jalar-bagi-kesehatan/ (Online) diakses pada 4 November 2019
Kompasiana. 2017. Ubi Ungu Mengandung Antioksidan Alami yang Tinggi. https://www.kompasiana.com/rudywiryadi12/59633c763cd00958e414c232/ubi-ungu-mengandung-antioksidan-alami-yang-tinggi?page=all (Online) diakses pada 31 Oktober 2019
Vadhia Lidyana. 2019. RI Ekspor 15 Ribu Ton Tanaman Pangan, Paling Banyak Ubi. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4663001/ri-ekspor-15-ribu-ton-tanaman-pangan-paling-banyak-ubi (Online) diakses pada 28 Oktober 2019

Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Ekspor Ubi Jalar Meningkat Salah Satu Harapan Perekonomian Indonesia?
Selasa, 17 Desember 2019 17:46 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler